Berbeda Sendiri
Tak banyak
dari kita kaum hawa, apalagi dimasa-masa transisi remaja ke dewasa sering
menemui permasalahan, baik permasalahan pribadi ataupun sosial. Mengalami
pubertas adalah hal normal, namun tidak semua melaluinya dengan baik, termasuk
diriku sendiri. Tidak sedikit dari kami mengalami perubahan drastis
saat pubertas. Perubahan ini tidak hanya pada fisik, lingkunagan sosial, namun
juga psykologi. Perubahan-perubahan ini berpengaruh pada lingkungan
sosial,tentu ada kalanya ditolak ataupun diterima.
Saat
itu aku berumur 12 tahun dan masih awal-awal masuk sekolah menengah pertama,
dibangku kelas satu SMP aku sangat tidak nyaman dengan penampilanku yang
berbeda. Pubertas ini sangat mengagangguku. Pertama kali aku mengalami skin
problems pada bagaian muka dan bagian-bagian tubuh tertentu lainnya. Sempat aku
menyembunyikan perasaan ini dari orangtua, namun itu bukan hal yang baik. Baiknya
orangtua harus tahu agar mereka sedikit demi sedikit memberikan
pemahaman.
Baiklah kita lanjut,awalnya hanya satu jerawat, eh besoknya muncul dua, dan
besoknya lagi sudah muncul empat jerawat. Seperti amobe yang
membelah diri. Belum lagi, perubahan warna kulit yang gelap, badan yang
membengkak dan pertumbuhan rambut di muka, di kaki dan di tangan. Serta ada
beberapa di bagian tubuh juga mengalami pigmentasi kulit, sampai sekarang aku
tidak pernah ke dokter untuk melakukan treatment. Ada istilah "glow
up" atau "terima kasih pubertas" , itu tidak bener-bener terjadi
pada diriku.
Berbeda
dengan beberapa teman sekolah lainnya, mereka tidak begitu sama dengan perubahanku.Malah
hampir sama sekali tidak ada yang berubah, mereka hampir tidak sama sekali
menemui masalah dalam pubertasnya, ini kalau kita berbicara fisik apalagi
perubahan pada kulit, ya.
Dimana-mana
aku mengalami insecure, friend zone yang aku punya semuanya isinya temen-temen
yang cantik dan bersih, aku yang selalu beda sendiri. Tapi, aku bersyukur
karena temen-temenku tidak menolakku. Mereka tetap mernagkulku, walaupun tidak
banyak juga yang sering memberi komentar ataupun saran untuk melakukan
perawatan.
Bukankah
itu semua butuh budgetting yang banyak dan niat yang banyak pula? Hahaha ,
masalah pada diriku tidak hanya satu, namun ada dua, tiga, empat, lima
masalah.
Intinya dari cerita ini, tetep jadi diri sendiri walaupun beda sendiri,
serta rasa syukur dan selalu mempunyai hati yang luas untuk menerima komentar
baik itu yang manis ataupun pedas.yakin, tidak sedikit teman kita yang masih
setia berteman dan menerima kita, so, tetap menebar kebaikan aja.
foto di bawah tersebut, tidak terlihat berbeda dengan yang lain karena diambil saat suasana hati senang :D
Komentar
Posting Komentar