Cari Cuan di Tanah Rantau Part 1

Pengalaman Mengajar Bahasa Inggris di Kota Tianmen, Provinsi Hubei

Akhirnya ujian udah kelar, waktunya untuk menikmati liburan musim panas. Ditengah tahun libur musim panas tahun 2018 adalah pengalaman kali pertama aku bekerja paruh waktu. Lokasinya berada di kota Tianmen, Hubei. 

2 minggu sebelumnya, aku sedang berada di perpustakaan, mempersiapkan diri untuk ujian mendatang. Saat sedang belajar, tiba-tiba aku ingin ke kamar kecil, berjalan balik dari kamar mandi ada yang membuat aku tertarik di papan iklan/ mading di depan ruangan belajar, percaya gak? tahun 2018 adalah tahun pertama aku berkuliah di Cina, bahasa Mandarinku pun tidak begitu baik, namun saat itu aku penasaran dengan arti tulisan yang ada di selembar kertas yang tertempel di papan tersebut, kertas itu gak cuman ada satu , namun banyak berhamburan di tiap-tiap kursi santai dan papan mading lainnya. Awalnya aku cuman mengira itu hanya iklan produk atau semacam acara kampus. Ada kata yang aku kenali di kertas tersebut yaitu 英文 ( artinya adalah bahasa inggris ), karena penasaran akupun mencoba menterjemahkan lembaran tersebut dengan Google Translate ( FYI di Cina, ada beberapa website dan apps yang di blokir, kalian butuh VPN jika ingin mengakses website-website tersebut ), alhasil terjemahannya adalah tawaran untuk mengajar Bahasa Inggris di salah satu tempat bimbingan belajar di Kota Tianmen. 

Aku , yang anaknya suka penasaran langsung menghubungi kontak yag tertera. Hahaha, akupun menjelaskan bahwa aku adalah 留学生( Foreign Student) di kampus HBUST yang tidak terlalu fasih dalam berbahasa Mandarin ( FYI in China, mandarin disebut 中文/zhongwen, namun untuk memperjelas bahasa mandarin yang digunakan , kalian bisa sebut 普通话/putonghua bahasa baku, karena tidak sedikit orang-orang di Cina terutama orang tua bisa berbahasa mandarin yang baku, kebanyakan dari mereka menggunakan bahasa daerah masing-masing ). Mereka welcome kepadaku, sebelum benar-benar dapat mengajar di sana, mereka harus bertemu terlebih dahulu, interview dan melakukan beberapa tes dalam mengajar. Hal itu bener-bener membuatku ingin mundur dari tahap tersebut, ya bagaimana tidak? kita bakal berhadapan dengan orang-orang yang berbahasa mandarin dimana bahasa mandarin aku saat itu sangat minim bahkan untuk membeli airputih saja kadang pedagangnya masih bingung hahaha. 

You know ? living in an overseas place, you will never know anything if you don't dare to mingle with the people there. Aku berfikir hal-hal seperti ini dapat meng-improve bahasa mandarinku, so kalau aku membuang kesempatan ini, hari ini aku tidak akan menuliskan pengalaman ini di Blog-ku, oh iya ini juga menjadi pengalaman aku yang dapat merasakan hidup sebagai orang Cina. 

Kita lanjut lagi, jadi keesokan harinya kita pun bertemu disalah satu restoran depan kampusku, ternyata tidak hanya aku saja, ada beberapa mahasiswa kampus lainnya, I'm the only one who's not Chinese😅 , dan ngomong sama mereka betul-betul butuh efford yang banyak. FYI lagi, mostly orang Cina, gak bisa berbahasa Inggris jadi mau gak mau kita harus menguasai bahasa Mandarin. Namun mereka tidak keberatan sama kekurangan aku, malah mereka senang karena kita semua bisa saling belajar bahasa. 

Nah ini foto kami, kanan-kiri : bang atta, aku, peter (dibelakang), Mr.Ch(ini yang menseleksi kami), teman zhongguo ( lupa namanya). Ini belum semua, karena waktu itu banyak yang tidak dapat hadir karena perkuliahan. 

Setelah pertemuan tersebut, kami pun menunggu sampai libur kampus ( summer vocation ). Ketika waktunya libur, kami pun akan berangkat ke Tianmen menggunakan kereta ( biayanya ditanggung oleh tempat mengajar). Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa, semuanya ditanggung oleh mereka ( tempat mengajar). Setalah sesampainya di sana kota Tianmen, akupun dijemput oleh pihak mereka, kebetulan aku berangkat dengan Bang Atta. Nah, Kota Tianmen (天门)ini adalah It is on the Jianghan Plain, on the west side of Wuhan (the biggest city of Central China, as well as the capital of Hubei) and the east of Jingzhou. Saat tiba kota ini, terlihat masih asri dan masih banyak persawahan yang terbentang luas. 

Disana aku benar-benar belajar banyak utamanya dalam meng-improve bahasa mandarinku, dan juga beberapa budaya serta sejarah yang diceritakan oleh mereka. Aku benar-benar tinggal bersama meraka, beraktivas sehari-hari , makan, serta hangout bersama. 

Memang tidak mudah, apalagi saat berkomunikasi dengan mereka, tapi aku tidak menyerah begitu saja aku tetap belajar dan praktis tiap hari. Jujur ada dimana aku juga merasa sedih, karena pemiliknya Mr.Hero sempat memprotes diriku karena siswa-siswa yang berada di kelasku mengeluh dengan keterbatasan komunikasi ini yang membuat mereka sulit untuk mengerti materi yang aku bawakan. Namun baiknya, Tuhan menolongku saat itu, teman Chinese-ku ingin membantuku saat mengajar dan juga bang Atta , mereka menjadi assiten sebagai translator, terdengan aneh dan complex tapi percayalah kelas ku saat itu sangat seru, sayangnya aku tidak mengabadikan moment tersebut karena aturan tempat Bimbel yang tidak memperbolehkan penggunaan ponsel ( sebelum aku meminta pengecualian ). 

Honestly, aku jadi tahu menjadi guru tidaklah mudah, aku harus bisa menahan emosi dan tetap sabar dalam menghadapi murid-murid yang sulit diatur.
Ini foto-foto anak murid yang susah diatur wkwkwk tapi mereka semua anak yang baik. 

Tidak hanya itu, aku mendapat keluarga baru di sana, karena pemilik Bimbel tersebut sangatlah baik, aku sudah dianggap seperti anggota keluarga mereka. Selama tinggal bersama mereka, banyak cerita yang tidak bisa aku lupakan, begitu juga kebaikan-kebaikan mereka. 

Nah, yang paling didepan itulah pemiliknya ( istri dari Mr.Hero) namanyaa Mrs. Wendy
dua anak lainnya adalah murid kami, kita seperti saudara dengan murid-murid lainnya.

Apalagi yang ingin kuceritakan ya, ada banyak kenangan dan pengalaman-pengalaman lainnya, namun sayang saat hpku rusak semua kenang-kenangan saat mengajar hampir hilang semua, yang tersisa hanyalah beberapa saja. 

Ini saat kelas lg break, btw ini kelasnya Peter, dia juga mengajar bahasa Inggris untuk kelas Theory, sedangkan aku mendapat kelas Speaking.


Huft, bercerita pengalaman ini bukan saja tentang bekerja dan mendapatkan duit, tapi tentang pengalaman yang luar biasa. Sejak itu, aku punya banyak teman Chinese dan bisa meng-improve bahasa Mandarinku. Tapi , ini jangan dilakukan sering-sering ya guys (jangan ditiru untuk kalian yang tidak berani mengambil resiko dan tidak bisa berhati2), di Cina sebenarnya mahasiswa Internasional dilarang untuk bekerja paruh waktu kalau kalian tertangkap kalian bisa didenda dan dideportasi, Ya karena aku nekat, dan anaknya nakal jadinya aku bisa dapat pengalaman ini hehehhe... 


Pesanku untuk temen-temen : Terkadang memang kita butuh sedikit keberanian untuk mendapatkan pengalaman berharga, kelak akan menjadi cerita yang akan dikenang seumur hidup. 



 







Komentar

  1. suka banget dengan ceritanya, semangat ami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasihhh , semangat jg yahh🫶🏻🫶🏻🫶🏻

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer